Sistem Keamanan dengan Identifikasi dan Autentikasi
Keamanan
informasi mempunyai fungsi untuk melindungi informasi dari usaha pencurian,
penggantian, dan perusakan oleh pihak-pihak yang tidak punya hak akses terhadap
informasi tersebut. Untuk itu diperlukan kemampuan identifikasi pengguna oleh
sistem keamanan informasi, untuk mencegah pengaksesan informasi oleh pengguna
yang tidak berhak.
Bilangan acak dapat digunakan dalam mekanisme
pertanyaan respon, untuk memberikan keunikan dan mencegah perulangan. Bilangan
acak juga menyediakan sistem yang tidak dapat diprediksi. Istilah bilangan
acak, yang digunakan dalam konteks protokol identifikasi dan autentifikasi,
melibatkan bilangan pseudorandom yang tidak terprediksi. Bilangan pseudorandom
adalah bilangan yang seolah-olah acak, tapi sebenarnya ada perulangannya dengan
periode perulangan yang sangat panjang.
Identifikasi
Dari sisi sistem
keamanan, hasil dari protokol autentifikasi adalah salah satu dari penerimaan identitas
dari suatu pihak yang dikenal, atau penolakan identitas yang tidak dikenal.
Secara lebih spesifik, tujuan dari protokol identifikasi adalah:
Jika A berhasil
melakukan autentifikasi identitasnya pada B, maka B akan melanjutkan protokol
setelah menerima identitas A.
Transferability:
B tidak dapat menggunakan pertukaran identifikasi dengan A, untuk dapat
melakukan imitasi A terhadap pihak ketiga C.
Impersonation:
Sangat kecilnya kemungkinan pihak C yang berbeda dari A, melakukan protokol
identikasi dengan B dan mengambil peran dari A, yang dapat menyebabkan B
menerimanya sebagai identitas A.
Tranferability
dan Impersonation berlaku untuk jumlah proses autentifikasi yang sangat banyak.
Isu Kriptografi
Dalam Identifikasi
Dari sudut
pandang kriptografi, masalah identifikasi meliputi dua tugas penting yaitu,
melakukan identifikasi dan melakukan autentifikasi terhadap identitas. Beberapa
jenis kriptografi yang dapat digunakan untuk sistem identifikasi di antaranya:
Pengetahuan
Sistem
identifikasi berdasarkan pengetahuan tentang suatu rahasia, misalnya password
atau PIN (Personal Identification Number) untuk menunjukkan keabsahan
identitas. Untuk beberapa aplikasi dengan keamanan yang tinggi, tidak
diimplementasikan dengan sistem ini, karena level keamanannya yang tidak
terlalu baik.
Biometric
Sistem
identifikasi berdasarkan atribut biologis, misalnya sidik jari, suara, retina,
atau pengenalan wajah. Dengan salah satu dari atribut ini maka identitas
seseorang dapat dilakukan.
Kepemilikan
Identifikasi
dengan berdasarkan kepemilikan suatu benda. Metoda ini adalah metoda yang umum
dan masih akan digunakan secara luas pada masa yang akan datang. Hal ini dapat
diimplementasikan dengan kepemilikan magnetic card, smart card, dan lain-lain.
Untuk pembahasan
berikut akan digunakan istilah kunci untuk hal-hal yang dipergunakan untuk
sistem identifikasi di atas. Semua sistem kriptografi yang dideskripsikan di
atas merupakan prosedur autentifikasi statik. Autentifikasi statik artinya
sistem keamanan dapat mengenali identitas dari kunci, tetapi kunci tidak dapat
melakukan pengenalan terhadap sistem keamanan.
Prosedur
autentifikasi mutual yang memungkinkan kunci untuk memastikan identitas sistem
keamanan adalah salah satu fitur yang dapat menambah tingkat keamanan dari suatu
sistem keamanan. Dengan prosedur ini maka rahasia yang hanya diketahui oleh
kunci dan sistem keamanan yang sesuai tidak akan dikeluarkan oleh kunci kepada
sistem lain.
Tingkat keamanan
yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan algoritma simetris yang dikenal dengan
protokol pertanyaan dan jawaban (challenge / response protocol). Sistem
keamanan akan memastikan identitas kunci dengan mengirimkan pertanyaan
(challenge) dan kemudian akan memeriksa jawaban (response) dari kunci. Jawaban
yang benar hanya akan diberikan oleh kunci jika sebuah rahasia diketahui oleh
sistem keamanan dan kunci. Konsep ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
pada penggunaan normal, rahasia tidak dipertukarkan, dan pertanyaan dan jawaban
dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Identifikasi
Dengan Password Atau PIN
Password
konvensional melibatkan password time-invariant (tidak berubah menurut waktu).
Ide dasar adalah sebuah password yang berasosiasi terhadap seorang pengguna
terdiri dari kalimat terdiri dari 6 sampai 10 atau lebih karakter. Ini adalah
rahasia yang diketahui oleh pengguna dan sistem.
PIN (Personal
Identification Number) juga termasuk ke dalam kategori password time-invariant.
PIN biasanya digunakan bersamaan dengan kepemilikan suatu benda (token)
misalnya smart card. Ini akan menyediakan level keamanan yang lebih baik karena
orang lain tidak dapat memperoleh akses tanpa mengetahui PIN bila token ini
hilang atau dicuri. Umumnya PIN dibuat pendek yaitu antara 4 sampai 8 digit.
Untuk mencegah pencarian PIN secara acak (karena jumlah kemungkinan yang
sedikit), maka diperlukan mekanisme tambahan, misalnya penguncian kartu pada
ATM untuk kesalahan memasukkan PIN 3 kali berturut-turut.
Karena manusia
sulit untuk mengingat kode rahasia yang cukup panjang untuk mendapatkan tingkat
keamanan yang cukup tinggi, maka Password dan PIN tidak dapat dibuat panjang
sehingga sistem autentifikasi keamanannya tidak cukup kuat.
Autentifikasi
Dengan Pertanyaan Dan Respon
Ide dari
protokol kriptografi dengan pertanyaan dan respon adalah sebuah entitas yang
akan menunjukkan keabsahan identitasnya kepada entitas lain (sistem keamanan)
dengan mendemontrasikan rahasia dirinya kepada sistem keamanan, tanpa membuka
rahasia kepada sistem keamanan tersebut, pada saat protokol sedang berlangsung.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan respon terhadap pertanyaan yang
time-variant (berubah terhadap waktu), di mana respon bergantung pada rahasia
entitas tersebut dan pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan umumnya berupa
sebuah bilangan yang dipilih salah satu entitas secara acak dan rahasia.
Walaupun jalur komunikasi disadap pada saat protokol berlangsung, respon dari
sebuah proses identifikasi tidak akan memberikan informasi yang berguna untuk
identifikasi selanjutnya.
Parameter
time-invariant dapat digunakan pada protokol identifikasi untuk mencegah
terjadinya perulangan. Parameter ini umumnya disebut sebagai unique number atau
nonce. Nonce adalah nilai yang digunakan tidak lebih dari satu kali, untuk
penggunaan yang sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengulangan yang dapat
dideteksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar